(Materi yang sama dimuat pada website www.birokratmenulis.org pada link https://birokratmenulis.org/dominasi-otak-kanan-dan-otak-kiri-dalam-manajemen-sdm-untuk-mencapai-efisiensi-birokrasi/
Otak
merupakan bagian terpenting tubuh manusia dalam menjalankan kelangsungan hidup.
Otak manusia berada dalam kepala dilindungi tempurung tengkorak memiliki
struktur yang sangat rumit, lunak berair dan sangat rentan terhadap benturan.
Orang yang sudah pernah terbentur kepalanya baik dikarenakan jatuh, kecelakaan
maupun olah raga berat akan mengalami gangguan dalam otak yang berakibat pada
berkurangnya kemampuan berfikir. Otak manusia terdiri dari dua sisi yaitu sisi
kanan dan sisi kiri. Keduanya saling terhubung secara fisik.
Otak
kanan berkaitan dengan ekspresi dan kreatifitas seperti seni, musik, visual,
pikiran intuisi, isyarat nonverbal, kreasi, subjektif dan imajinasi. Dominasi
otak kanan membuat seseorang cenderung menggunakan kreatifitas dalam bekerja
dan memecahkan masalah, lebih banyak mengandalkan intuisi dan lebih cepat
menggambarkan peta situasi hanya dengan data secukupnya. Tidak memerlukan data
yang detil dan banyak, cukup dengan sampel data saja. Hal ini membuat pengambilan
keputusan menjadi lebih cepat. Data yang banyak akan membuatnya mabuk.
Otak
kiri berkaitan dengan logika dan analisa seperti matematis, eksakta, objektif
dan berfikir berdasarkan data/fakta. Dominasi otak kiri menyebabkan penggunaan
logika rasional dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan dan memecahkan masalah
dengan membutuhkan data yang banyak dan detil. Data yang sedikit membuatnya sulit
mengambil keputusan. Hal ini membuat pengambilan keputusan menjadi lambat.
Setiap
orang memiliki kecenderungan pemakaian yang berbeda pada sisi otak dalam
menjalani kehidupan seperti bekerja dan menyelesaikan masalah. Istilah
kecenderungan dipakai dikarenakan sisi kanan dan sisi kiri otak secara fisik
saling berhubungan satu sama lain namun dalam bekerja ada sisi yang lebih dominan,
dominan sisi kanan atau dominan sisi kiri. Ada juga sebagian kecil orang bisa
menggunakan kedua sisi secara seimbang namun jumlahnya sangat sedikit sekali.
Dominasi
sisi otak ini banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan pergaulan di samping bakat
secara lahiriah. Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi bakat lahiriah.
Lingkungan pergaulan yang salah membuat bakat lahiriah menjadi terpendam. Pergantian
lingkungan pergaulan bisa mengasah bakat terpendam menjadi muncul ke permukaan.
Lingkungan sekolah umumnya kurang mengakomodir pengembangan sisi kanan otak.
Ketika memilih jurusan di perguruan tinggi dikarenakan tidak mempertimbangkan
dominasi sisi otak menyebabkan banyak mahasiswa salah memilih jurusan sehingga
mempengaruhi prestasi akademik dan pengembangan diri. Organisasi kemahasiswaan
banyak membantu pengembangan dominasi sisi kanan otak sehingga lebih mudah
beradaptasi dengan lingkungan setelah memasuki dunia pekerjaan.
Dominasi
pemakaian sisi otak ini terlihat dalam perilaku keseharian. Terjadi
ketidakefisienan dalam bekerja dan pengambilan keputusan serta penyelesaian
masalah apabila salah dalam memilih dan menempatkan SDM dalam berbagai posisi
dan jabatan. Perusahaan swasta mempergunakan metode psikotest dalam tahapan
seleksi calon karyawan untuk mengetahui bakat dan dominasi sisi otak untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan kapasitas SDM yang dibutuhkan. Hal ini merupakan
faktor utama kenapa perusahaan swasta lebih efisien dari perusahaan negara atau
birokrasi pemerintahan. Metode psikotest ini mulai diterapkan dalam seleksi
jabatan pimpinan tinggi birokrasi pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah
mulai dari eselon 1 A sampai eselon 2 B. Apabila ini diterapkan dengan baik dan
tidak dilakukan penyimpangan atau pesanan sponsor maka pemakaian hasil
psikotest ini akan sangat mendorong peningkatan efisiensi birokrasi secara
drastis. Akan lebih hebat lagi apabila pemilihan pejabat di tingkatan eselon 3
dan eselon 4 serta staf mempergunakan hasil psikotest sebagai dasar penempatan
dan pemilihan jabatan. Akan lebih fantastis lagi apabila psikotest ini
dipergunakan dalam pemilihan kepala desa dan perangkat desa. Desa-desa akan
lebih maju dan sejahtera.
Saat
ini efisiensi birokrasi baru sebatas kata-kata indah dalam pidato dan dalam
kampanye politik, belum diikuti dengan realita lapangan. Paling-paling
dilakukan dengan gonta ganti peraturan, tukar pasang sistem dan struktur
organisasi. Padahal SDM merupakan unsur paling penting tidak dikelola dengan
baik. Semua SDM memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kesalahan
penempatan jabatan dan penugasan menjadi penyebab utama ketidakefisienan
birokrasi. Apalagi ditambah dengan motif politik dan motif korupsi untuk
memperkaya diri sendiri dan kelompok. Negara-negara maju adalah negara yang
mengutamakan pengembangan SDM dan efisiensi birokrasi. RRC adalah contoh
mutakhir yang membuktikan keunggulan SDM dan efisiensi birokrasi menjadi modal
utama kemajuan negaranya. Bahkan kini sudah unggul secara teknologi dan ekonomi
mengimbangi negara Amerika Serikat dan Eropa.
Bagaimana
dengan negara kita yang kita cintai ini ? Apakah masih akan terus dengan politik
berbiaya tinggi tak berkesudahan yang jauh dari kata efisiensi ? Akankah kita
menuju negara gagal dan runtuh dari dalam ? Akan kita lihat pada pemilu/pilkada
serentak tahun 2024. Hasil masih ditentukan oleh proses. Proses dan input akan
saling mempengaruhi. Apabila proses diciptakan untuk tidak efisien maka
hasilnya akan berkualitas rendah. Apabila proses diciptakan untuk tidak efisien
maka input berkualitas tinggi akan kalah. Demi cita-cita kemerdekaan bangsa ini
maka proses pemilu/pilkada serentak tahun 2024 agar disusun secara efektif dan
efisien yang terealisasi di lapangan. Pemakaian teknologi informasi dengan
melakukan pemilu/pilkada online di seluruh tahapan memberi harapan terpilihnya
SDM terbaik. Atau kita hanya akan memenuhi rutinitas demokrasi yang hampa dan
keropos untuk kemudian kita akan menuai sumpah serapah kebencian terhadap
korupsi yang sebenarnya merupakan buah dari pilihan kita sendiri yang salah
secara kolektif berjamaah.
Salam
reformasi.
12
Mei 2022.
*
* *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar