Beberapa waktu yang lalu saya disibukkan dengan
mengikuti Seleksi Terbuka Jabatan Tinggi Pratama untuk tingkat kabupaten. Jabatan
tinggi pratama untuk 9 jabatan setingkat kepala dinas. Seleksi ini juga dikenal
dengan Lelang Jabatan.
Sambil menjalani seleksi saya berpikir tentang tiga
komponen penting dari proses seleksi tersebut yaitu panitia seleksi, peserta
seleksi dan metode seleksi. Dari ketiga komponen tersebut cukup banyak yang
perlu penyempurnaan demi maksimalnya tujuan seleksi.
Dimulai dari pembentukan panitia seleksi. Kepala
Daerah membentuk panitia seleksi yang beranggotakan unsur luar pemerintah
daerah lebih banyak dari unsur dalam pemerintah daerah. Panitia Seleksi
menyusun persyaratan dan jadwal tahapan pelaksanaan seleksi serta
mengumumkannya lewat papan pengumuman resmi dan website pemerintah daerah. Pada
tahapan pengumuman seleksi ini perlu perbaikan agar pengumuman bisa diakses
secara luas. Dalam hal ini kementerian PAN RB perlu memfasilitasi pemusatan
informasi seleksi jabatan dengan membuat sistem informasi online terpadu di
mana seluruh informasi dan tahapan proses pelaksanaan seleksi terbuka jabatan
pemerintahan pusat dan daerah bisa dikumpulkan dalam satu website sebagai
bagian dari website kemenPAN RB. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyak ASN
pemerintah pusat maupun daerah yang ingin mengadu nasib dan ingin berkarir di
luar instansinya. Apalagi pada era otonomi daerah seperti sekarang ini di mana
jenjang karir dan jabatan tidak memiliki pola promosi jabatan yang terpadu
antara pusat dan daerah sehingga bagi para ASN maka seleksi terbuka jabatan
menjadi daya tarik tersendiri untuk mencoba mengadu nasib dengan mengikuti
seleksi terbuka jabatan di luar instansinya.