Bangsa ini kembali disuguhkan
dengan satu drama baru stok lama yang bernama pungli (pungutan liar). Begitu
kagetnya kita sebagai bangsa seolah pungli ini sebagai sesuatu yang baru. Semua
kaget. Para korban pungli kaget. Para pelaku pungli kaget. Penadah tingkat
pertama pungli kaget. Penadah tingkat kedua pungli kaget. Bahkan orang yang tak
paham pungli pun ikut kaget.
Reaksi beragam pun muncul. Reaksi
yang paling mengedepan adalah lagi-lagi penindakan. Para pelaku pungli
ditangkap dengan beberapa operasi tangkap tangan. Beberapa petugas birokrasi
maupun petugas keamanan terancam dipecat dari pekerjaannya gara-gara pungli kelas
puluhan ribu rupiah.
Kita semua sepakat apabila pungli
harus dihapus di bumi nusantara ini. Namun yang kita butuhkan bukan solusi
sesaat atau solusi salah kaprah dengan bentuk penindakan atau pemecatan dari
pekerjaan. Juga tidak akan selesai dengan membentuk satgas dalam berbagai
bentuk dan nama yang ujung-ujungnya juga berakhir dengan penangkapan atau OTT. Yang
kita butuhkan adalah solusi menyeluruh dan terintegrasi.
Apabila kita bedah lebih jauh,
pungli ini untuk apa ? dan ada berapa tingkatan ?
Pungli tingkat terendah kelas
ribuan, puluhan ribu dan ratusan ribu ini memiliki jangkauan hampir di seluruh
lapisan masyarakat yang pada umumnya merupakan hubungan layanan masyarakat umum
dengan birokrasi. Pungli setingkat di atasnya merupakan hubungan layanan
masyarakat terbatas dengan birokrasi. Pungli setingkat lebih tinggi lagi
merupakan hubungan intern birokrasi. Pungli setingkat lebih tinggi lagi
merupakan hubungan birokrasi dengan instansi pemerintah lainnya. Setingkat
lebih tinggi lagi merupakan hubungan birokrasi dengan lembaga non birokrasi.