Pembebasan lahan masih menjadi
isu krusial dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur terutama pada beberapa
mega proyek seperti kanal banjir barat Jakarta dan jalan tol trans Pantura
Jawa. Peraturan demi peraturan telah dibuat mulai dari undang-undang sampai
pada peraturan setingkat menteri untuk memudahkan pembebasan lahan. Lobying dan
negosiasi juga telah banyak dilakukan. Berapapun harganya akan dibeli. Namun
kesemuanya itu ternyata tidak membuat pembebasan lahan menjadi semakin mudah.
Sebagian kasus menunjukkan para calo dan broker tanah jauh lebih perkasa dari
negara.
Saya mencoba melihat ke sisi
lain. Ajaran Islam dalam salah satu bagian mengajarkan tentang amalan yang
pahalanya tak habis-habis mengalir yaitu doa anak yang saleh, ilmu yang
diajarkan dan amal jariah. Amal jariah dimaknai sebagai sumbangan barang/materi
tertentu yang dipergunakan oleh umat/masyarakat umum seperti bahan bangunan dan
jalan umum. Amal jariah pada prakteknya menyumbang secara gratis tanpa pamrih.
Saya melihat bahwa kurangnya
aspek ruhani dan unsur Ilahiyah dalam pembebasan lahan membuat pembebasan lahan
seolah-olah hanya menjadi urusan duniawi saja. Pemilik lahan tidak mau menjual
lahan dengan harga biasa akibat proyek infrastruktur memberi faktor psikologis
sehingga harga tanah melambung tinggi. Akibat pendekatan yang kurang pas
membuat pemilik lahan tidak mau menjual lahannya berapapun harga yang
ditawarkan. Sudah saatnya para pemuka agama untuk mengkaji baik dalam bentuk
ijtihad atau fatwa hablumminannas hubungan sosial) untuk mengkombinasikan
konsepsi amal jariah dalam kegiatan pembebasan lahan di mana kelancaran
pembebasan lahan akan mengandung unsur amal jariah di mana selama lahan itu
bermanfaat sebagai pondasi infrastruktur maka selama itu pula pahala mengalir
deras kepada si penjual. Unsur ruhani dan Ilahiyah harus menyertai amalan
pembebasan lahan.
Ini hanyalah sebuah gagasan.
Gagasan ini tidak bermaksud untuk mengeksploitasi ajaran agama untuk
kepentingan pembangunan. Tapi gagasan ini adalah bertujuan untuk memberi makna
ruhani dan warna Ilahiyah dalam setiap gerakan pembangunan, termasuk di
dalamnya pembebasan lahan untuk kepentingan umum.
Salam reformasi
Rahmad Daulay
26 mei 2014.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar