Tuan Santun (nama bukan sebenarnya), demikianlah namanya. Seorang yang
rajin berpuasa setiap bulan ramadhan.
Tuan Santun seorang yang suka memerhatikan situasi sosialnya. Suasana
ramadhan baginya sudah meleset dan keluar dari jalurnya. Budaya konsumtif bulan
puasa sudah tidak masuk akal lagi baginya. Padahal salah satu misi ibadah puasa
adalah menanamkan pola hidup sederhana. Dan praktek yang terjadi adalah pamer
segala – galanya. Bulan puasa tak lebih dari bulan penantian datangnya lebaran
dan pemeran baju baru, sepatu baru, kue baru, dan pameran keberhasilan di
perantauan bagi yang mudik.
Malam itu Tuan Santun punya kegelisahan baru, apa itu malam 1000 bulan.
1000 bulan berarti 83,33 tahun. Apakah itu maksudnya ?
Katanya salah satu malam di bulan ramadhan adalah malam seribu bulan, di
mana beribadah pada malam itu sama nilainya dengan beribadah selama 1000 bulan.
Malam 1000 bulan katanya sering jatuh pada 10 malam ramadhan terakhir, terutama
di malam ganjil. Maka banyak orang beriktikaf bermalam di masjid selama 10
malam terakhir. Apakah malam 1000 bulan hanyalah perkara matematis perkalian
1000 saja ???
”Entahlah” batin Tuan Santun.
Apa kira – kira parameter malam 100 bulan tersebut ? Takmungkin malam
semulia itu hanya akan dihargai dengan ibadah yang biasa – biasa saja. Malam
semulia itu harus dinilai dengan sebuah amal yang tidak biasa dilakukan oleh
umat.
”Apa kira2 ?” batin Tuan Santun pun melanglang buana mencari apa kira2 yang
akan bisa dijadikan parameter malam 1000 bulan.
Dalam pengembaraan batinnya, entah kenapa, batinnya lelah, dan duduk
beristirahat di samping seorang fakir yang merintih menahan haus lapar. Batin
Tuan Santun juga ketularan haus dan lapar.
Lama Tuan Santun merenung, lapar, haus, lapar, haus, ................. Sedetik terasa setahun, sebulan serasa seribu bulan.
”Ya, ini dia” sorak Tuan Santun.
Malam 1000 bulan hanya akan tercapai bila kita mampu membantu kaum fakir
yang haus dan lapar. Dan lapar haus dimaksud adalah selama 1000 bulan. Dan
ibadah yang bisa berkaitan dengan hal tersebut adalah zakat mal. Ya, zakat mal. Hanya zakat mal (zakat
harta) yang bisa menghilangkan lapar dan haus kaum fakir selama 1000 bulan.
Dan di tengah malam gelap gulita Tuan Santun berteriak : ”Tak usah banyak
ceramah, dengan ini kusampaikan bahwa malam 1000 bulan adalah malam miliknya insan
yang berzakat mal”.
Dan Tuan Santun pun dengan batin yang tenang pulang ke rumah untuk
menghitung berapa zakat mal yang harus disampaikannya kepada yang berhak.
Demi semua nama yang disebut diriMU.
Salam reformasi.
Rahmad Daulay
13 Agustus 2010.
* *
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar