Kenapa kita harus kebakaran jenggot ??? Toh ini kan hanya merupakan puncak
gunung es dari ribuan kejadian. Kenapa harus sibuk merazia ponsel para pelajar
? Apakah tahan melakukan razia setiaphari sampai hari kiamat nanti ???
Mari kita serius. Apakah kita semua sudah serius mendidik anak – anak kita
sementara kita khawatir akan dampak dari ”Mirip LM Gate” ini ? Kalau kita masih
khawatir dan sibuk merazia ponsel mereka ini sudah menunjukkan bahwa kita semua
sudah tidak percaya pada hasil didikan kita pada anak – anak kita sendiri.
Kalau kita perhatikan dengan seksama, generasi tua dibesarkan dalam suasana
yang sangat berbeda dengan generasi muda sekarang ini. Generasi tua dibesarkan
di zaman perjuangan, zaman mempertahankan kemerdekaan, zaman orde lama dan
zaman orde baru yang mana kendali pendidikan anak dipegang oleh keluarga dan
sekolah. Keluarga dan kondisi sosial masih sangat memungkinkan untuk
terbentuknya kepribadian seorang anak sesuai dengan keinginan keluarganya. Demikian
juga sekolah. Pada masa itu hiburan masih sebatas RRI dan TVRI. Paling banter
anak – anak cuma nonton film unyil, flash gordon atau scoo bi doo. Teknologi
pun masih belum canggih dan masih cukup mahal untuk bisa menikmatinya. Pada
masa itu butuh waktu lama untuk menjadi dewasa.
Sementara, generasi zaman sekarang hidup dan dibesarkan serta jadi remaja
di zaman reformasi di mana teknologi informasi sudah sangat canggih dan murah.
Hiburan di rumahpun sudah sangat banyak. Channel tv swasta hanya dengan sekali
pencet sudah bisa menikmati acara hiburan sesuka hati. Dalam suasana
seperti ini kendali pendidikan keluaga dan sekolah sudah terimbangi oleh
teknologi informasi dan dunia hiburan. Apalagi ketika dunia pendidikan sibuk
dengan segala macam intervensi nonkependidikan dengan kasus2 yang tidak
simpatik dan orang tua sibuk mencari nafkah hidup yang semakin susah, jadilah
sang anak sibuk mencari dan membentuk dunianya sendiri. Bagi yang tidak
memiliki fasilitas pribadi maka dia akan sibuk bergaul dengan rekan seusianya.
Bagi yang punya fasilitas pribadi sibuk dengan kesendiriannya. Dalam
kesendiriannya ini mereka banyak tenggelam dalam dunia maya. Pergaulan dalam
dunia maya secara perlahan tapi pasti membentuk kepribadiannya. Mereka menjadi
sangat cepat dewasa.
Dan orang tua yang pada umumnya
tidak melek teknologi tidak tahu dan tidak bisa mengikuti perkembangan
kepribadian anak – anaknya. Dan ketika
berita tentang LM merebak di mana – mana maka kita semua kebakaran jenggot.
Lantas, siapa yang salah ?
Untuk apa kita mencari siapa yang
salah, kita semua bertanggung jawab atas semua ini. Pendidikan apa yang telah
kita berikan kepada anak kita, selain sekolah formal, kursus privat formal ???
Sudah saatnya kita memikirkan
kembali format pendidikan non formal yang up to date selain sekolah formal
kepada anak –anak kita. Dulu pernah hidup banyak organisasi pelajar, organisasi
pemuda, organisasi mahasiswa, yang sebagian besar sekarang ini megap – megap
dilindas zaman akibat dari program yang ketinggalan zaman dan sebagian dari
elitnya hanya sibuk menjadikan organisasi sebagai batu loncatan untuk karir
politiknya. Organisasi masih merupakan sarana yang efektif sebagai wahana
pembinaan generasi muda.
Bila generasi muda membagi
sebagian pikiran dan waktunya untuk berorganisasi
maka sudah bisa diperkirakan bahwa waktu dan pikiran untuk melakukan perilaku
menyimpang atau perilaku yang tidak perlu sudah berkurang atau ditiadakan sama
sekali.
Ketiadaan aktifitas adalah salah
satu faktor utama yang menyebabkan generasi muda terjerumus ke dalam perilaku
menyimpang.
Berikan mereka aktiftas, berikan mereka fasilitas. Berikan mereka bimbingan
praktis, bukan teoritis. Saya yakin masih banyak generasi muda yang punya
kesadaran dan potensi untuk menjadi baik.
Perkara bahwa akan tetap ada yang akan terjerumus itu sudah merupakan hukum
alam tersendiri, namun harus diingat, usaha harus terus dilakukan dengan
inovasidan ide yang tidak ketinggalan zaman.
Salam reformasi
Rahmad Daulay
16 juni 2010
* *
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar