Setahun KIB jilid 2, apalagi berita paling hot kalau bukan rencana
reshuffle kabinet.
Reshuffle bukan segalanya. Sebuah kinerja kementerian bukan semata
ditentukan oleh seorang menteri. Memang faktor utama ada di tangan menteri
terutama sebagai pengambil kebijakan tertinggi di kementriannya. Namun harus
diingat bahwa pelaksana dan eksekusi kebijakan menteri ada di tangan birokrasi
kementerian mulai dari sekjen, dirjen sampai pada pejabat eselon terendah
bahkan staf. Oleh karena itu harus dilakukan pengkajian menyeluruh tentang
kinerja kementerian yang mengarah pada kinerja birokrasinya.
Yang jadi permasalahan pada menteri itu sendiri adalah kapasitasnya dalam
penguasaan bidang tugas kementeriannya, apalagi untuk memimpin kementerian
teknis tidak cukup hanya sekedar kebijakan umum tapi dibutuhkan kebijakan yang
berbasis penguasaan masalah teknis kementerian. Memang latar belakang politik
sering diasumsikan sebagai faktor utama ketidaksinkronan antara kemampuan dan
penguasaan teknis di beberapa kementerian teknis.
Oleh karena itu, kalaupun reshuffle memang harus dilakukan, agar kiranya
lebih mengarah kepada mensinkronkan kapasitas sang menteri dengan penguasaan
keteknisan di kementerian teknis. Dan juga mengevaluasi kinerja birokrasi
kementerian, karena bisa saja kinerja buruk kementerian ternyata ada pada
tangan birokrasinya.
Salam reformasi
Rahmad Daulay
13 januari 2011.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar