Kembali publik dikejutkan oleh
berita orang yang mirip bang GT melenggang di Bali .
Dan sepertinya kita semua hanya akan berhenti pada keheranan dan penindakan
pada aparat yang telah melanggar disiplin. Apalagi harga pelanggaran disiplin
tersebut ternyata melebihi gaji sepuluh tahun. Beberapa teman sambil bercanda
katanya lebih rela ditindak secara disiplin asalkan mengantongi duit sebanyak
itu.
Saya ingin berkaca dari
perspektif lain.
Mari kita amati, andaikan orang itu adalah benar bang GT. Tentunya bang GT
ternyata lebih sakti dari para penegak hukum. Artinya harus diakui bahwa bang GT
adalah orang yang bernilai lebih. Kabarnya beliau memang tamatan terbaik di
kampusnya. Orang – orang berkualitas seperti bang GT sebenarnya memiliki
potensi yang secara fitrah memiliki peluang 50 % - 50 % untuk menjadi baik atau
menjadi jahat. Kebetulan posisi bang GT saat ini di Direktorat Jenderal Pajak yang
suasananya sangat menggoda.
Apa yang akan terjadi apabila bang GT direkrut secara khusus menjadi agen
rahasia pencegahan korupsi KPK di Direktorat Jenderal Pajak ???
Sesaat kita harus melayangkan pikiran sejenak ke masa – masa awal orde baru
di mana pak Harto banyak merekrut para mantan aktifis mahasiswa, selain untuk
mendukung program pembangunan, juga untuk menjinakkan pergerakan kemahasiswaan.
Ada baiknya perlu dipikirkan dengan pola yang sama, bang GT direkrut saja
sebagai antivirus korupsi di Direktorat Jenderal Pajak. Dan pola ini wajib
untuk diujicoba. Kelihaian bang GT akan sangat bernilai untuk dimanfaatkan ke
arah positif.
Salam reformasi.
Rahmad Daulay
15 nopember 2010.
* * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar