Dalam rangka mendukung
pertumbuhan ekonomi berbasis bertanian maka pemerintahan orde baru membuat
program pembangunan pasar di pedesaan yang sering dikenal dengan nama proyek
pasar inpres.
Proyek pasar inpres tersebut sudah lama berlalu.
Mungkin para pelaku ekonomi yang memanfaatkan langsung pasar inpres tersebut
sudah lupa sejarahnya. Kini jumlah penduduk semakin bertambah. Daerah
permukiman dan pedesaan juga sudah bertambah. Desa – desa lama sudah berobah
status menjadi kelurahan, beberapa di antaranya sudah menjadi kota. Perbandingan
antara jumlah pasar dengan jumlah penduduk sudah tidak sebanding lagi.
Bagaimanapun juga bagi rakyat pedesaan
terutama yang berbasis pertanian maka pasar adalah satu – satunya urat nadi
perekonomian mereka dan satu – satunya tempat memasarkan hasil pertanian
mereka. Dengan perbandingan yang tidak memadai antara pasar dan jumlah penduduk
maka ini mengakibatkan tidak maksimalnya kehidupan ekonomi rakyat pedesaan.
Sudah waktunya dikaji kembali relevansi penambahan
pasar – pasar tradisional baru di pedesaan. Dan sudah waktunya dikaji kembali
proyek Pasar Inpres Jilid II.
Salam reformasi.
Rahmad Daulay
23 Februari 2011.
*
* *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar